![]() |
Satelit Starlink melesat melintasi langit malam. (Forest Katsch/Unsplash) |
Sebuah studi terbaru telah mengungkapkan bahwa satelit direct-to-cell (DTC) dari Starlink, yang dioperasikan oleh SpaceX, memiliki kecerahan hampir lima kali lipat lebih terang dibandingkan dengan satelit reguler. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi para astronom, karena peningkatan kecerahan ini dapat mengganggu pengamatan di langit malam.
Satelit DTC Starlink berbeda dengan satelit internet klasik mereka; mereka didesain untuk menyediakan layanan seluler daripada layanan internet konvensional. Saat ini, hanya 103 dari total lebih dari 6.000 satelit Starlink yang beroperasi adalah DTC. Meskipun masih dalam tahap pengujian, SpaceX berencana untuk meluncurkan hingga 7.500 satelit DTC tambahan dalam beberapa tahun mendatang.
Salah satu masalah utama yang dibahas dalam studi baru ini adalah bahwa satelit DTC terlalu terang, sehingga mereka menonjol secara mencolok di langit malam. Cahaya yang dipantulkan oleh satelit ini tidak hanya mengganggu pengamat bintang amatir, tetapi juga dapat menyebabkan "degradasi gambar yang serius" bagi instrumen astronomi yang sensitif, seperti yang digunakan oleh Observatorium Rubin di Universitas Arizona.
Meskipun SpaceX telah mulai mengambil langkah untuk mengurangi kecerahan satelit mereka dengan melapisi mereka dengan film cermin dielektrik dan mengatur orientasi panel surya untuk mengurangi pantulan cahaya, satelit DTC saat ini belum mendapatkan mitigasi kecerahan pasca peluncuran. Alasan dari SpaceX adalah bahwa pesawat ruang angkasa tersebut masih dalam tahap pengujian.
![]() |
Starlink DTC. (Starlink) |
Para astronom telah menyerukan agar peraturan lebih ketat diterapkan terhadap satelit-satelit ini untuk melindungi pengamatan astronomi yang lebih baik di masa depan. Dengan pertumbuhan yang pesat dalam jumlah satelit Starlink, masalah kecerahan ini menjadi semakin mendesak untuk diselesaikan.
Baca Juga:
Studi ini menyoroti kompleksitas dalam menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan perlindungan terhadap lingkungan pengamatan alam semesta yang tidak tercemar. Bagi SpaceX dan industri satelit lainnya, tantangan ini menggambarkan pentingnya mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan bagi astronomi global.