Amazon Kuiper: Pesaing Starlink yang Siap Masuk Indonesia dengan Investasi Besar
Amazon berencana meluncurkan lebih dari 3.200 satelit ke orbit rendah Bumi (LEO) dalam beberapa tahun ke depan.
![]() |
Pertemuan Menkomdigi dengan Amazon Kuiper (dok Kemkomdigi) |
Amazon melalui Project Kuiper semakin serius menantang Starlink milik SpaceX dalam menghadirkan internet berbasis satelit. Proyek ini tidak hanya bertujuan menyediakan konektivitas global, tetapi juga memiliki rencana besar untuk masuk ke pasar Indonesia. Dengan investasi jutaan dolar, Amazon Kuiper berpotensi menjadi solusi alternatif bagi akses internet di wilayah terpencil yang belum terjangkau infrastruktur konvensional.
Project Kuiper adalah proyek jaringan satelit internet berbasis orbit rendah Bumi (LEO – Low Earth Orbit) yang dikembangkan oleh Amazon. Berbeda dari layanan internet berbasis satelit tradisional, Kuiper menawarkan internet berkecepatan tinggi dengan latensi lebih rendah, sehingga lebih ideal untuk penggunaan sehari-hari seperti streaming, gaming, dan telekonferensi.
Pada Oktober 2023, Amazon sukses meluncurkan dua satelit prototipe untuk menguji sistem komunikasi mereka. Pengujian ini mencakup teknologi optik antar-satelit (OISL), yang memungkinkan komunikasi data lebih cepat melalui laser inframerah, dengan kecepatan hingga 100 Gbps.
Baca juga:
Amazon Kuiper Vs Starlink: Perbandingan Teknologi dan Layanan
Berikut adalah perbandingan antara Project Kuiper dan Starlink dalam berbagai aspek:Aspek | Amazon Kuiper | Starlink (SpaceX) |
---|---|---|
Jumlah Satelit | ±3.236 satelit (rencana) | ±5.500 satelit (aktif) |
Kecepatan Internet | Hingga 400 Mbps | Hingga 1 Gbps |
Teknologi Antar-Satelit | Optik Laser (OISL) | Optik Laser (baru diimplementasikan) |
Biaya Perangkat | Diperkirakan lebih murah | $599 per perangkat |
Peluncuran Satelit | Menggunakan roket ULA, Arianespace, dan Blue Origin | Menggunakan roket SpaceX Falcon 9 |
Cakupan Global | Bertahap, mulai 2025 | Sudah aktif di lebih dari 60 negara |
Amazon Kuiper berencana menawarkan harga perangkat yang lebih murah dibandingkan Starlink, dengan kecepatan internet yang kompetitif.
Amazon Kuiper dan Investasinya di Indonesia
Amazon telah menunjukkan komitmennya untuk masuk ke pasar Indonesia dengan rencana investasi awal sebesar US$20 juta (sekitar Rp328 miliar). Dana ini akan digunakan untuk membangun enam stasiun gateway, yang berfungsi sebagai pusat transmisi sinyal antara satelit dan pengguna di darat.
Menurut laporan, investasi ini akan meningkat hingga US$90 juta pada tahun 2035, tergantung pada perkembangan layanan dan kebutuhan pasar di Indonesia. Amazon Kuiper berharap dapat menjadi penyedia alternatif bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses internet berkualitas tinggi.
Menurut laporan, investasi ini akan meningkat hingga US$90 juta pada tahun 2035, tergantung pada perkembangan layanan dan kebutuhan pasar di Indonesia. Amazon Kuiper berharap dapat menjadi penyedia alternatif bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses internet berkualitas tinggi.
Baca juga:
Mengapa Amazon Kuiper Masuk ke Indonesia?
Ada beberapa alasan mengapa Amazon tertarik dengan pasar Indonesia:1. Potensi Pasar yang Besar
Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 270 juta penduduk, di mana banyak daerah terpencil masih mengalami kesulitan dalam akses internet. Dengan layanan internet berbasis satelit, Amazon Kuiper bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini belum mendapatkan koneksi stabil.
2. Regulasi yang Semakin Mendukung
Pemerintah Indonesia kini membuka peluang lebih besar bagi penyedia layanan internet satelit asing. Amazon Kuiper sedang mengajukan berbagai izin operasional, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, agar bisa beroperasi secara legal di Tanah Air.
3. Persaingan dengan Starlink
Saat ini, Starlink sudah mulai beroperasi di Indonesia setelah mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Untuk bersaing dengan Starlink, Amazon Kuiper harus masuk lebih cepat dan menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen Indonesia.
2. Regulasi yang Semakin Mendukung
Pemerintah Indonesia kini membuka peluang lebih besar bagi penyedia layanan internet satelit asing. Amazon Kuiper sedang mengajukan berbagai izin operasional, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, agar bisa beroperasi secara legal di Tanah Air.
3. Persaingan dengan Starlink
Saat ini, Starlink sudah mulai beroperasi di Indonesia setelah mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Untuk bersaing dengan Starlink, Amazon Kuiper harus masuk lebih cepat dan menawarkan harga yang lebih kompetitif kepada konsumen Indonesia.
Baca juga:
Dampak Amazon Kuiper bagi Indonesia
Masuknya Amazon Kuiper ke Indonesia akan memberikan berbagai dampak positif, terutama bagi daerah terpencil:Akses internet lebih luas – Wilayah pelosok yang sulit dijangkau kabel fiber optik bisa mendapatkan internet berkualitas tinggi.
Harga lebih kompetitif – Jika Amazon menawarkan layanan lebih murah dari Starlink, masyarakat Indonesia akan mendapatkan lebih banyak pilihan.
Dukungan bagi industri digital – Dengan konektivitas yang lebih baik, UMKM, startup, dan perusahaan lokal bisa berkembang lebih pesat.
Namun, ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti persaingan harga, persetujuan regulasi, serta adaptasi teknologi bagi masyarakat yang belum terbiasa dengan internet satelit.
Kapan Amazon Kuiper Akan Tersedia di Indonesia?
Amazon menargetkan peluncuran komersial layanan Kuiper pada 2025. Jika semua perizinan berjalan lancar, layanan ini bisa segera tersedia di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.Sementara itu, Starlink sudah mulai beroperasi lebih dulu. Ini berarti Amazon Kuiper harus bekerja ekstra keras untuk meyakinkan konsumen Indonesia bahwa layanan mereka lebih unggul dan lebih terjangkau.
Amazon Kuiper hadir sebagai pesaing serius bagi Starlink dalam menyediakan internet satelit global, termasuk di Indonesia. Dengan investasi besar dan teknologi canggih, Kuiper berpotensi mengubah cara masyarakat Indonesia mengakses internet, terutama di daerah yang belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi konvensional.
Jika Amazon berhasil menawarkan layanan yang lebih terjangkau dengan kualitas tinggi, bukan tidak mungkin Kuiper akan menjadi alternatif utama bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan akses internet cepat dan stabil.
Jadi, siapkah Indonesia menyambut persaingan internet satelit antara Amazon Kuiper dan Starlink?
Jadi, siapkah Indonesia menyambut persaingan internet satelit antara Amazon Kuiper dan Starlink?
Gabung dalam percakapan