Angkatan Luar Angkasa AS Kembangkan "Kapal Induk Orbital" untuk Misi Satelit Fleksibel
![]() |
Konsep pembawa orbital. (Gravitics) |
Perusahaan teknologi antariksa Gravitics baru saja mendapatkan kontrak senilai $60 juta dari Angkatan Luar Angkasa AS (USSF) untuk mengembangkan "Orbital Carrier," sebuah wahana yang mampu menyebarkan satelit langsung dari orbit. Proyek ini bertujuan memberikan respons lebih cepat terhadap ancaman keamanan nasional di luar angkasa, tanpa bergantung pada peluncuran roket konvensional.
Menurut laporan Ars Technica, Orbital Carrier akan berfungsi sebagai platform penyimpanan dan peluncuran satelit di orbit. Wahana ini dilengkapi ruang bertekanan untuk melindungi muatan dari radiasi dan kondisi ekstrem luar angkasa, sekaligus menghemat daya satelit sebelum digunakan.
Colin Doughan, CEO Gravitics, menyebut proyek ini sebagai "pengubah permainan" karena memungkinkan penyebaran satelit sesuai permintaan di orbit yang dipilih. "Ini seperti memiliki landasan peluncuran yang sudah siap di luar angkasa," ujarnya.
Selain mendukung misi pertahanan, Orbital Carrier dapat digunakan untuk misi rahasia, seperti menyembunyikan satelit pengintai dari pantauan musuh, atau mengganti satelit yang rusak tanpa menunggu peluncuran dari Bumi.
Proyek ini juga mempertegas semakin meningkatnya militerisasi luar angkasa. AS bukan satu-satunya negara yang mengembangkan teknologi semacam ini. China, misalnya, telah meluncurkan satelit Shijian-21 yang diduga mampu "menangkap" satelit lain, sementara Rusia menguji senjata anti-satelit seperti proyek Nudol. Di sisi lain, Space Force AS telah menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin untuk mendukung logistik orbit.
Meski menjanjikan, proyek ini menuai kritik dari pengamat yang khawatir akan eskalasi konflik di orbit. Beberapa pertanyaan teknis juga belum terjawab, seperti bagaimana sistem ini akan menghindari tabrakan dengan objek lain di ruang angkasa atau apa dampaknya terhadap keberlanjutan orbit.
Selain itu, kemitraan Gravitics dengan Axiom Space untuk modul stasiun luar angkasa bertekanan menunjukkan bahwa teknologi ini juga bisa memiliki aplikasi komersial di masa depan.
Dengan perkembangan ini, Gravitics semakin memperkuat posisinya di sektor pertahanan nasional. "Visinya adalah keunggulan luar angkasa," kata Doughan. "Kami yakin teknologi ini tidak hanya berguna bagi militer, tetapi juga dapat mendukung industri antariksa komersial."
Namun, tantangan regulasi dan keamanan tetap menjadi faktor kunci yang akan menentukan sejauh mana proyek ini bisa berkembang tanpa memicu ketegangan lebih lanjut di luar angkasa.
Gabung dalam percakapan