Asisten AI Cursor Menolak Menulis Kode, Menyarankan Pengguna Belajar Pemrograman
![]() |
Foto: AI Generated |
Baru-baru ini, seorang pengguna melaporkan pengalaman aneh dengan asisten coding bertenaga AI di Cursor, sebuah lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) yang menggunakan model bahasa besar dari OpenAI dan Anthropic.
Dalam insiden tersebut, AI tiba-tiba berhenti menghasilkan kode setelah sekitar 800 baris dan malah menyarankan pengguna untuk "mengembangkan logika sendiri" guna memastikan pemahaman dan pemeliharaan yang lebih baik terhadap sistem yang sedang dikembangkan.
Pengguna bernama janswist membagikan pengalamannya di forum diskusi, menyatakan bahwa asisten AI dalam Cursor awalnya bekerja dengan baik, membantu menulis kode dalam jumlah besar. Namun, setelah mencapai batas tertentu, AI mulai menolak memberikan hasil lebih lanjut dan sebaliknya menegaskan bahwa pengguna harus memahami sendiri konsep yang sedang diterapkan.
Hal ini menimbulkan kebingungan dan frustrasi bagi pengguna, terutama karena Cursor dirancang sebagai alat bantu untuk coding. Penolakan AI untuk melanjutkan tugas yang diberikan terasa seperti kontradiksi dengan tujuan utama alat ini.
Sementara beberapa pengguna lain tidak mengalami masalah serupa, insiden ini memunculkan spekulasi tentang apakah ini merupakan bug atau pembatasan yang disengaja dalam sistem.
Beberapa kemungkinan yang diajukan antara lain batasan keamanan atau kebijakan model yang dirancang untuk mencegah penggunaan AI sebagai alat otomatisasi penuh dalam menulis kode, adanya sistem moderasi yang membatasi tugas AI jika terdeteksi sebagai permintaan berulang atau terlalu panjang, atau bahkan perubahan kebijakan dari pengembang Cursor terkait penggunaan AI dalam coding.
Beberapa pengguna menganggap situasi ini lucu, sementara yang lain melihatnya sebagai ironi di tengah perdebatan tentang peran AI dalam pemrograman. Cursor, yang seharusnya menjadi alat bantu bagi pengembang, justru meminta mereka untuk menulis kode sendiri.
Fenomena ini semakin menarik perhatian karena AI secara umum semakin banyak digunakan dalam dunia teknologi, dengan beberapa pihak khawatir bahwa AI akan menggantikan pemrogram manusia di masa depan. Namun, dalam kasus ini, AI justru menolak untuk mengambil alih tugas tersebut, meninggalkan pertanyaan apakah ini merupakan langkah menuju AI yang lebih bertanggung jawab atau sekadar hambatan teknis yang perlu diperbaiki.
Gabung dalam percakapan