DAPA Korea Selatan Tetap Kunjungi Kemhan RI di Tengah Isu Pencurian Data KF-21
Meski tuduhan pencurian data KF-21 oleh teknisi Indonesia belum terselesaikan, pejabat tinggi DAPA Korsel tetap mengunjungi Kemenhan RI.
![]() |
Pejabat DAPA Korea Selatan bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan RI di tengah isu dugaan pencurian data jet tempur KF-21. |
Kunjungan pejabat tinggi Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan ke Kementerian Pertahanan Indonesia tetap berlangsung meskipun tuduhan pencurian data terkait proyek jet tempur KF-21 Boramae oleh teknisi Indonesia belum terselesaikan.
Pada 21 Maret 2025, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Donny Ermawan Taufanto, menerima kunjungan Menteri DAPA Korea Selatan, Seok Jong-Gun. Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam mempererat kerja sama pertahanan dan industri penerbangan, termasuk proyek pengembangan pesawat tempur KF-21/IFX.
Baca juga:
Sebelumnya, pada Februari 2024, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) dan Komando Intelijen Pertahanan (DCC) mengumumkan penyelidikan terhadap dugaan upaya pencurian data teknis rahasia KF-21 oleh teknisi Indonesia. Insiden ini melibatkan penyimpanan data rahasia ke dalam perangkat USB tanpa izin.
Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen terhadap proyek KF-21, yang bernilai sekitar 8 miliar dolar AS, dengan rencana produksi 120 unit jet tempur untuk Korea Selatan dan 48 unit untuk Indonesia. Proyek ini juga bertujuan memberikan transfer teknologi guna mendorong pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri.
Baca juga:
Kunjungan terbaru dari petinggi DAPA menunjukkan bahwa Indonesia masih dianggap sebagai mitra strategis penting oleh Korea Selatan, meskipun terdapat tantangan terkait dugaan pencurian data tersebut.
Hal ini mengindikasikan bahwa kerja sama bilateral dalam sektor pertahanan tetap berjalan, termasuk pengembangan jet tempur KF-21 yang telah memasuki tahap uji coba lebih lanjut.
Baca juga:
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan terus melakukan negosiasi untuk memastikan keberlanjutan proyek ini, dengan fokus pada penguatan industri pertahanan dan peningkatan kapabilitas militer kedua negara.
Selain itu, Menteri DAPA menyampaikan posisi penting Indonesia di mata Korea Selatan sebagai mitra strategis. Ia menyatakan kedatangannya ke Indonesia membawa tanggung jawab untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara. Sentimen ini menggarisbawahi tumbuhnya kepercayaan dan persahabatan antara kedua negara di panggung internasional.
Dengan demikian, meskipun ada isu yang belum terselesaikan terkait dugaan pencurian data, hubungan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Korea Selatan tetap solid dan terus berkembang.
Gabung dalam percakapan