NASA dan SpaceX terpaksa menunda peluncuran empat awak menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah menemui kendala teknis hanya kurang dari satu jam sebelum jadwal lepas landas. Penundaan ini memengaruhi rotasi kru di ISS, termasuk kepulangan dua astronot yang sebelumnya berangkat menggunakan pesawat antariksa Boeing CST-100 Starliner.
Misi Crew-10, yang awalnya dijadwalkan meluncur pada Rabu malam, kini ditargetkan berangkat paling cepat pada Jumat, 14 Maret, pukul 19:03 EDT (23:03 UTC). NASA menjelaskan bahwa keputusan ini diambil bukan hanya karena masalah hidrolik pada lengan penjepit di landasan peluncuran, tetapi juga akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung, seperti angin kencang dan curah hujan di sepanjang jalur penerbangan.
Kendala teknis berasal dari sistem hidrolik yang mendukung roket Falcon 9 di Launch Complex 39A, Kennedy Space Center. Tim SpaceX sedang bekerja untuk memperbaiki masalah ini, sementara NASA terus memantau kondisi cuaca untuk memastikan keamanan peluncuran berikutnya.
Jika segalanya berjalan sesuai rencana, keempat awak Crew-10—Anne McClain dan Nichole Ayers dari NASA, Takuya Onishi dari JAXA, serta Kirill Peskov dari Rusia—akan melakukan perjalanan ke ISS menggunakan pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon Endurance. Pesawat ini sebelumnya telah digunakan dalam misi Crew-3, Crew-5, dan Crew-7.
Baca juga:
Persiapan dan Tantangan Peluncuran
Keputusan untuk kembali menggunakan Dragon Endurance, alih-alih memperkenalkan pesawat Crew Dragon baru, diambil karena adanya keterlambatan dalam persiapan kendaraan terbaru. Sebelum peluncuran, para insinyur telah melakukan serangkaian pengujian tambahan untuk memastikan semua sistem, termasuk pendorong Draco, berfungsi dengan baik.
Selain itu, NASA dan SpaceX juga melakukan inspeksi menyeluruh pada roket Falcon 9 yang akan digunakan dalam misi ini. Pemeriksaan ini menjadi lebih penting setelah insiden pada 2 Maret, ketika roket dalam misi terpisah mengalami kebocoran bahan bakar, menyebabkan kerusakan saat mendarat. Meski penyelidikan atas insiden tersebut masih berlangsung, Falcon 9 yang akan digunakan untuk Crew-10 telah dinyatakan aman untuk terbang.
Baca juga:
Misi di ISS dan Dampak Penundaan
Setelah tiba di ISS, Crew-10 akan menjalankan berbagai eksperimen ilmiah, pemeliharaan stasiun, serta uji coba teknologi selama sekitar enam bulan. Namun, akibat keterbatasan bahan habis pakai di ISS, NASA memutuskan untuk memperpendek periode serah terima kru dari lima hari menjadi hanya tiga hari.
Penyesuaian ini juga dipengaruhi oleh perubahan jadwal misi pasokan kargo. Misi Cygnus dari Northrop Grumman, yang seharusnya terbang pada Januari, tertunda hingga Juni karena masalah teknis. Di sisi lain, misi SpaceX CRS-32 yang dijadwalkan pada April akan membawa pasokan tambahan untuk mengatasi keterlambatan ini.
Dana Weigel, manajer program ISS NASA, menjelaskan bahwa pengurangan waktu serah terima ini bertujuan untuk menghemat sumber daya dan membuka lebih banyak peluang bagi Crew-9 untuk kembali dengan aman.
Baca juga:
Kepulangan Astronot Starliner dan Isu Politik
Di antara kru yang menunggu kepulangan adalah Butch Wilmore dan Suni Williams, dua astronot NASA yang tiba di ISS menggunakan pesawat antariksa Boeing Starliner. Karena adanya masalah teknis yang belum terselesaikan pada pesawat tersebut, NASA memilih untuk membawa mereka kembali ke Bumi menggunakan pesawat SpaceX Dragon.
Keputusan ini sempat menjadi bahan perdebatan politik. Elon Musk, pendiri SpaceX, mengklaim bahwa perusahaannya telah menawarkan penerbangan khusus untuk menjemput kedua astronot tersebut, tetapi tawaran itu ditolak oleh pemerintah AS. Isu ini semakin berkembang setelah mantan Presiden Donald Trump menyatakan bahwa kedua astronot "ditinggalkan" di luar angkasa. Namun, baik NASA maupun para astronot sendiri membantah klaim tersebut.
Dalam wawancara dengan CBS News, Suni Williams menegaskan bahwa mereka tetap menjalankan tugas sebagai bagian dari tim di ISS. "Kami berdua berasal dari latar belakang militer, dan kami tahu bahwa kadang misi bisa diperpanjang. Ini adalah bagian dari pekerjaan kami," ujarnya.
Dengan penundaan ini, semua mata kini tertuju pada upaya peluncuran berikutnya yang dijadwalkan pada Jumat. NASA dan SpaceX terus berkomitmen untuk memastikan setiap peluncuran berjalan dengan standar keselamatan tertinggi. Jika Crew-10 berhasil diluncurkan sesuai jadwal, mereka akan menggantikan Crew-9, menjaga kelangsungan penelitian dan operasional di ISS.
Sementara itu, NASA tetap berfokus pada keseimbangan antara keselamatan, keberlanjutan misi, dan kolaborasi internasional guna memastikan kelangsungan eksplorasi luar angkasa.
Tags:
SPACE