Pesawat SpaceX Meledak di Luar Angkasa, Picu Hujan Puing di Karibia
Roket Starship milik SpaceX meledak saat uji terbang ke-8 pada 6 Maret 2025.
![]() |
Puing-puing pesawat Starship buatan SpaceX menghujani area Bahama usai meledak di luar angaksa Foto: @_ericloosen_/via REUTERS Purchase Licensing Rights |
Pada 6 Maret 2025, roket Starship milik SpaceX mengalami kegagalan dan meledak di angkasa saat menjalani uji terbang kedelapan. Insiden ini terjadi setelah peluncuran dari fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas. Ledakan tersebut menyebabkan puing-puing tersebar di atmosfer dan beberapa wilayah di Samudra Atlantik.
Roket Starship, yang dirancang untuk misi eksplorasi ke Mars, diluncurkan dengan sukses dari Boca Chica pada pukul 08.30 waktu setempat. Pada awalnya, semua sistem berjalan dengan baik, dan roket berhasil mencapai tahap pemisahan. Namun, beberapa menit setelah mencapai ketinggian yang diharapkan, terjadi anomali pada sistem pendorong yang menyebabkan roket kehilangan kendali.
Beberapa detik kemudian, Starship meledak di angkasa, mengeluarkan kilatan cahaya besar sebelum pecah menjadi beberapa bagian. Ledakan ini tertangkap oleh kamera pengamat dan langsung menyebar luas di media sosial.
Baca juga:
Dampak Ledakan Starship
Ledakan ini menimbulkan dampak yang cukup besar, terutama dalam hal keselamatan penerbangan dan penelitian luar angkasa:
-
Gangguan Penerbangan KomersialAdministrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat memberlakukan penghentian sementara penerbangan di beberapa bandara di Florida, termasuk Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, dan Orlando. Keputusan ini diambil untuk menghindari risiko dari puing-puing roket yang jatuh di wilayah udara tersebut.
-
Penyelidikan FAA dan SpaceXFAA segera meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini. SpaceX juga melakukan analisis mendalam terhadap data penerbangan guna mengidentifikasi kesalahan teknis yang terjadi.
-
Kekhawatiran tentang Masa Depan Misi StarshipStarship merupakan proyek ambisius yang bertujuan membawa manusia ke Bulan dan Mars. Kegagalan ini menjadi tantangan besar bagi SpaceX untuk meningkatkan keandalan teknologi mereka.
Baca juga:
Tanggapan Elon Musk
CEO SpaceX, Elon Musk, merespons insiden ini dengan optimisme. Dalam cuitannya di X (sebelumnya Twitter), Musk menyatakan bahwa kejadian ini hanyalah "kemunduran kecil" dalam perjalanan menuju pengembangan roket paling canggih di dunia.
"Kami telah mengidentifikasi masalahnya dan akan melakukan perbaikan. Starship berikutnya siap diluncurkan dalam 4 hingga 6 minggu ke depan."
Apa Selanjutnya untuk SpaceX?
Meskipun insiden ini menjadi pukulan bagi SpaceX, perusahaan tersebut tetap berkomitmen untuk menyempurnakan Starship. Beberapa langkah yang akan dilakukan SpaceX ke depan meliputi:
- Penyempurnaan sistem pendorong untuk menghindari kegagalan serupa di masa depan.
- Uji coba lebih lanjut dengan berbagai skenario penerbangan untuk meningkatkan stabilitas Starship.
- Persiapan peluncuran Starship berikutnya, yang dijadwalkan dalam beberapa minggu ke depan.
Kegagalan Starship dalam uji terbang ini menunjukkan tantangan besar dalam pengembangan teknologi roket generasi baru. Namun, SpaceX tetap berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan.
Dengan semangat pantang menyerah, mereka berharap Starship dapat segera menjadi kendaraan andalan dalam eksplorasi luar angkasa di masa depan.
Bagaimana pendapat Anda tentang insiden ini? Apakah SpaceX akan berhasil mencapai misinya dalam waktu dekat?
Gabung dalam percakapan