Trump Percepat Produksi Mineral AS untuk Kurangi Ketergantungan pada China

Berdasarkan data USGS, AS mengimpor 50 persen mineral penting dari China, termasuk tanah jarang pada tahun 2024.

AS mengimpor 50 persen mineral penting dari China pada tahun 2024. (iStock)

Amerika Serikat selama bertahun-tahun bergantung pada impor mineral dari negara-negara lain, terutama China. Namun, pemerintahan Presiden Donald Trump kini mengambil langkah agresif untuk meningkatkan produksi mineral dalam negeri.

Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menerapkan Undang-Undang Produksi Pertahanan (DPA), yang memungkinkan pemerintah mempercepat produksi mineral penting seperti uranium, tembaga, kalium, dan emas.

DPA memberikan Pentagon kewenangan luas untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang dianggap penting bagi keamanan nasional. Melalui perintah ini, pemerintah AS berupaya mengurangi ketergantungan pada China yang, menurut data USGS, memasok sekitar 50% mineral penting ke AS pada 2024.
Baca juga: 

Percepatan Proyek Mineral

Perintah tersebut memberikan kewenangan kepada Menteri Pertahanan Pete Hegseth untuk mengoordinasikan langkah-langkah peningkatan produksi mineral domestik. Selain itu, berbagai lembaga federal, termasuk Departemen Dalam Negeri dan Departemen Energi, diperintahkan untuk mengidentifikasi lokasi potensial bagi penambangan swasta, termasuk di lahan federal.

Trump menekankan bahwa regulasi yang berlebihan telah menghambat industri pertambangan AS. “Amerika Serikat pernah menjadi produsen mineral terbesar di dunia, tetapi regulasi federal yang berlebihan telah mengikis produksi kita,” katanya.

Ketegangan dengan China

China selama ini mendominasi produksi dan pengolahan berbagai mineral penting, termasuk tanah jarang yang dibutuhkan dalam industri teknologi dan pertahanan. Pada 2024, Beijing mengusulkan pembatasan ekspor teknologi ekstraksi mineral seperti galium dan litium, yang berdampak pada industri kendaraan listrik global.
Baca juga:
Sebagai tanggapan atas tarif 10% yang diterapkan AS terhadap barang impor China, Beijing juga membatasi ekspor lima logam strategis: tungsten, telurium, bismut, indium, dan molibdenum. Langkah-langkah ini semakin memperburuk ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Kesepakatan dengan Ukraina

Selain fokus pada peningkatan produksi dalam negeri, Trump juga mengumumkan rencana kerja sama dengan Ukraina untuk pasokan mineral tanah jarang. Kesepakatan ini menjadi salah satu alasan utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Gedung Putih bulan lalu.
Sebelumnya, pada 2022, Presiden Joe Biden juga menerapkan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan produksi mineral dalam negeri, menunjukkan bahwa upaya mengurangi ketergantungan pada China bukanlah kebijakan baru.

Dengan langkah-langkah ini, Trump berusaha memperkuat ketahanan ekonomi dan keamanan nasional AS, terutama dalam menghadapi persaingan strategis dengan China di sektor mineral dan teknologi.


Howdy! How can we help you today?
Type here...