Bukan Dolar AS, 10 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia 2025

.

Daftar mata uang dengan nilai tukar tertinggi di dunia tahun 2025/ Foto: Unsplash.com/Nedret Binici


Nilai tukar mata uang suatu negara mencerminkan kondisi ekonomi, kestabilan politik, serta posisi negara tersebut dalam perdagangan global. Meskipun Dolar Amerika Serikat dikenal sebagai mata uang cadangan dunia, ada beberapa mata uang lain yang memiliki nilai tukar jauh lebih tinggi terhadap mata uang lain, termasuk Rupiah Indonesia.

Berikut adalah 10 mata uang dengan nilai tukar tertinggi di dunia per April 2025:


1. Dinar Kuwait (KWD) – Sekitar Rp54.674 per 1 KWD

Dinar Kuwait (KWD)/ Foto: Flickr.com/Kubbar Island

Dinar Kuwait secara konsisten berada di peringkat pertama dalam daftar mata uang termahal di dunia. Kekuatan utama di balik nilai tukarnya adalah ekspor minyak mentah berkualitas tinggi. Kuwait memiliki salah satu cadangan minyak terbesar di dunia dan pemerintahannya mengelola hasil ekspor tersebut secara konservatif dan efisien.

Selain itu, inflasi yang rendah dan stabilitas politik yang relatif baik juga menjaga nilai tukar dinarnya tetap tinggi. Meskipun memiliki perekonomian kecil, stabilitas ini menjadikan KWD sebagai salah satu mata uang paling bernilai di dunia.


2. Dinar Bahrain (BHD) – Sekitar Rp44.673 per 1 BHD

Dinar Bahrain (BHD)/ Foto: Flickr.com/Mihai Cristea

Sebagai negara kecil di Teluk Persia, Bahrain memiliki sumber daya minyak yang terbatas dibandingkan tetangganya. Namun, negara ini berhasil mengembangkan sistem keuangan dan perbankan yang maju dan modern.

Dinar Bahrain dipatok terhadap Dolar AS, yang membantu menjaga kestabilan nilai tukarnya. Selain sektor minyak, sektor jasa keuangan dan pariwisata juga turut mendukung kekuatan mata uang ini.


3. Rial Oman (OMR) – Sekitar Rp43.896 per 1 OMR

Rial Oman (OMR)/ Foto: Flickr.com/Wandering PJB

Rial Oman memiliki nilai tukar yang sangat tinggi berkat ekonomi yang kuat dan kebijakan fiskal yang konservatif. Pemerintah Oman menjaga inflasi tetap rendah dan memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat.

OMR juga dipatok terhadap USD, menjaga stabilitas nilainya. Oman dikenal sebagai negara yang berhasil menyeimbangkan antara pembangunan infrastruktur dan konservasi sumber daya alam.


4. Dinar Yordania (JOD) – Sekitar Rp23.709 per 1 JOD

Dinar Yordania (JOD)/ Foto: Makeandtoss

Berbeda dengan negara-negara di Teluk, Yordania tidak memiliki sumber daya minyak yang melimpah. Namun, Dinar Yordania tetap kuat karena kebijakan moneter yang hati-hati dan bantuan internasional yang konsisten dari negara-negara besar.

JOD juga dipatok ke Dolar AS, dan negara ini memiliki hubungan ekonomi dan politik yang stabil dengan banyak negara maju, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.


5. Poundsterling Inggris (GBP) – Sekitar Rp21.590 per 1 GBP

Poundsterling Inggris (GBP)/ Foto: Flickr.com/Joegoauk Goa

Sebagai mata uang resmi Inggris, Poundsterling adalah salah satu mata uang tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Inggris merupakan pusat keuangan global, terutama di London, yang menjadi rumah bagi banyak institusi perbankan dan keuangan terbesar dunia.

Meskipun sempat mengalami gejolak akibat Brexit, kepercayaan internasional terhadap stabilitas ekonomi Inggris membuat GBP tetap menjadi salah satu mata uang paling kuat.


6. Pound Gibraltar (GIP) – Sekitar Rp21.356 per 1 GIP

Pound Gibraltar (GIP)/ Foto: Flickr.com/Nina Sean Feenan

Pound Gibraltar digunakan di wilayah kecil Gibraltar dan memiliki nilai yang sama dengan Poundsterling Inggris. Karena itu, nilainya hampir identik dengan GBP. 

Gibraltar adalah wilayah seberang laut Inggris yang secara ekonomi sangat tergantung pada Inggris dan Eurozone, namun memiliki sistem pajak yang menarik, terutama untuk sektor perbankan dan pelayaran.


7. Dolar Kepulauan Cayman (KYD) – Sekitar Rp20.674 per 1 KYD

Dolar Kepulauan Cayman (KYD)/ Foto: Flickr.com/Dan

Kepulauan Cayman dikenal sebagai pusat keuangan offshore atau lepas pantai. Banyak perusahaan dan individu kaya menggunakan sistem perbankan di Cayman karena tarif pajaknya yang sangat rendah.

Pemerintah Cayman menjaga kestabilan KYD dengan mengikatnya ke Dolar AS. Kepercayaan global terhadap sistem keuangan Cayman membantu menjaga nilai mata uang ini tetap tinggi.


8. Franc Swiss (CHF) – Sekitar Rp20.035 per 1 CHF

Franc Swiss (CHF)/ Foto: Flickr.com/Jeff

Franc Swiss adalah salah satu mata uang paling stabil di dunia dan dikenal sebagai "safe haven currency". Investor global sering beralih ke CHF ketika terjadi ketidakpastian ekonomi global.

Stabilitas politik, sistem keuangan yang kuat, dan independensi bank sentral Swiss menjadi alasan utama mengapa CHF sangat dihargai. Negara ini juga dikenal memiliki inflasi yang sangat rendah dan pengelolaan ekonomi yang hati-hati.


9. Euro (EUR) – Sekitar Rp18.772 per 1 EUR

Euro (EUR)/ Foto: Unsplash.com/Robert Anasch

Euro digunakan oleh 19 negara anggota Uni Eropa dan merupakan mata uang terbesar kedua di dunia berdasarkan volume perdagangan. Kekuatan Euro berasal dari ekonomi gabungan negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Italia.

Meskipun menghadapi tantangan internal, seperti perbedaan kebijakan fiskal antar negara anggota, Euro tetap menjadi simbol kekuatan ekonomi Eropa.


10. Dolar Amerika Serikat (USD) – Sekitar Rp16.968 per 1 USD

Dolar Amerika Serikat (USD)/ Foto: Unsplash.com/Sandra Gabriel

Dolar AS bukanlah mata uang dengan nilai tukar tertinggi, namun tetap menjadi mata uang paling berpengaruh di dunia. Hampir 60% cadangan devisa global disimpan dalam bentuk USD.

Amerika Serikat memiliki ekonomi terbesar di dunia dan Dolar AS digunakan secara luas dalam perdagangan internasional, investasi, dan pinjaman antarnegara. Karena itulah, USD tetap menjadi barometer utama dalam sistem keuangan global.



Nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ekspor-impor, inflasi, stabilitas politik, dan sistem moneter. Mata uang dengan nilai tukar tinggi umumnya berasal dari negara dengan ekonomi stabil, pengelolaan fiskal yang bijaksana, dan kepercayaan investor global.

Namun, penting untuk diingat bahwa nilai tukar bukan satu-satunya indikator kekuatan ekonomi. Negara-negara dengan mata uang yang lebih "murah" juga bisa memiliki ekonomi yang kuat, tergantung pada faktor-faktor lain seperti pertumbuhan, teknologi, dan produktivitas.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama