![]() |
Ilustrasi perusahaan produsen kendaraan listrik BYD asal China. (Bloomberg) |
Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, berencana menggandakan jaringan penjualannya di Korea Selatan tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi global perusahaan, terutama di pasar yang selama ini didominasi oleh merek lokal seperti Hyundai Motor dan Kia Corp.
Dalam ajang Seoul Mobility Show yang digelar di Ilsan, Kamis (3/4), General Manager Divisi Penjualan Asia Pasifik BYD, Liu Xueliang, menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan jumlah dealer menjadi 30 lokasi hingga akhir tahun, dari sebelumnya hanya 15. "Kami ingin menjawab antusiasme konsumen Korea yang terus meningkat," ujar Liu.
BYD baru mulai menjajaki pasar mobil penumpang di Korea pada Januari 2025 dengan peluncuran SUV listrik Atto 3. Meskipun dikenal dengan strategi harga yang kompetitif, perusahaan ini harus bersaing dengan dua raksasa otomotif domestik, Hyundai dan Kia, yang menguasai sekitar 75% pangsa pasar dengan penjualan 1,2 juta unit tahun lalu.
Dalam pameran tersebut, BYD memperkenalkan model sedan terbaru mereka, Seal, yang dibanderol mulai dari 47,5 juta won (sekitar US$32.400), belum termasuk insentif pemerintah. Kehadiran BYD di acara tersebut cukup mencolok dengan salah satu booth terbesar dan paling menarik perhatian.
![]() |
Mobil BYD M6 dipamerkan dalam ajang pameran otomotif GJAW 2024 di ICE BSD. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) |
Selain Seal, BYD juga memamerkan lima model lainnya, memperlihatkan komitmennya untuk memperluas portofolio produk di pasar global. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini mencatat pertumbuhan signifikan pada kuartal pertama 2025, dengan kenaikan penjualan sebesar 58% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sepanjang bulan lalu, BYD menarik perhatian pasar dengan meluncurkan fitur-fitur canggih seperti teknologi mengemudi cerdas tanpa biaya tambahan serta sistem pengisian daya ultra-cepat yang mampu menempuh jarak 400 km hanya dengan lima menit pengisian.
Tahun ini, BYD menargetkan penjualan global mencapai 5,5 juta unit, dengan kontribusi ekspor sekitar 800.000 kendaraan.