![]() |
Presiden China Xi Jinping. (Getty Images) |
Pemerintah China menyatakan kesiapannya untuk mengambil langkah tegas menghadapi kebijakan perdagangan baru Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Pernyataan ini muncul setelah Washington resmi memberlakukan tarif impor yang sangat tinggi—bahkan mencapai 104%—untuk berbagai produk asal China.
Dikutip dari laporan media lokal China pada Rabu (9/4/2025), suasana di Beijing kian memanas. Media yang dikelola pemerintah menggunakan bahasa yang keras dalam pemberitaannya, menegaskan bahwa China tidak akan tinggal diam.
“Kami akan melawan sampai akhir,” kata stasiun televisi milik negara, mencerminkan sikap perlawanan penuh terhadap lonjakan tarif AS.
Meskipun ketegangan meningkat, China tetap membuka ruang untuk dialog. Otoritas di Beijing menyatakan bahwa mereka tidak menutup pintu bagi kemungkinan negosiasi, meski menolak pendekatan sepihak yang digunakan Washington.
Ketegangan ini bermula dari kebijakan tarif tambahan sebesar 50% yang diumumkan Trump, menyusul tindakan balasan China terhadap bea masuk 34% sebelumnya. Konflik ini terus berkembang dengan masing-masing negara saling menerapkan langkah balasan.
Baca Juga
Menurut akun media sosial yang berafiliasi dengan China Central Television (CCTV), sejak AS mulai menerapkan tarif tambahan pada Februari lalu, pemerintah China telah mengeluarkan lebih dari 20 tindakan balasan dalam tiga gelombang. Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah langkah provokatif, melainkan bentuk pembelaan sah atas serangan dagang AS.
“Langkah-langkah ini masuk akal, legal, dan sah menurut hukum internasional,” demikian kutipan dari unggahan tersebut.
Mereka juga menilai bahwa AS sedang berupaya menerapkan strategi negosiasi satu per satu terhadap berbagai negara, memanfaatkan kekuatan ekonominya untuk menekan mitra dagang.
China, sebagai salah satu pilar utama perdagangan global, menegaskan bahwa mereka tidak akan menunjukkan kelemahan. Mereka berkomitmen untuk mempertahankan sistem perdagangan multilateral dan membela hak pembangunan semua negara, bukan hanya milik kekuatan besar seperti AS.
Hanya setengah jam setelah tarif baru AS mulai berlaku, surat kabar resmi Partai Komunis China, People’s Daily, juga ikut menegaskan sikap tegas pemerintah.
Mereka mengutip Presiden Xi Jinping yang menyatakan bahwa kunci menghadapi tantangan besar adalah tetap fokus pada pembangunan nasional dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak tergoyahkan.