China raup untung besar dari penemuan 110 juta ton minyak lepas pantai.

Platform Lun-A (Lunskoye-A) di lepas pantai timur laut Pulau Sakhalin. (Wikimedia)

China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) mengumumkan penemuan ladang minyak besar di Laut Cina Selatan bagian timur, yang diperkirakan memiliki cadangan hingga 110 juta ton minyak. Penemuan ladang minyak lepas pantai Huizhou 19-6 menunjukkan potensi besar bagi masa depan eksplorasi minyak dan gas, terutama di lapisan dalam hingga sangat dalam. 

Meskipun eksplorasi pada kedalaman ini menimbulkan berbagai tantangan teknis dan geologis, keberhasilan ini dianggap sebagai pencapaian penting dalam serangkaian penemuan besar selama dua tahun terakhir.


Penemuan ini disebut sebagai terobosan dalam upaya eksplorasi pengeboran lepas pantai Tiongkok. Pengujian awal telah menghasilkan 413 barel minyak mentah dan 68.000 meter kubik gas alam, menunjukkan potensi besar yang masih dapat dikembangkan di kedalaman laut.

Perwakilan CNOOC di Shenzhen menyatakan bahwa lapisan dalam hingga sangat dalam saat ini menyimpan sekitar 60% cadangan minyak dan gas dunia. Meskipun teknologi pengeboran telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir, tantangan signifikan masih harus diatasi.

Selama periode "Rencana Lima Tahun ke-13," Tiongkok telah mengembangkan berbagai peralatan pengeboran canggih, termasuk instrumen bor vertikal. Namun, eksplorasi di lapisan yang lebih dalam tetap menghadapi kendala besar, terutama dalam hal akses ke sumber daya akibat kompleksitas geologi.
 
Tiongkok bahkan telah melampaui Amerika Serikat dalam jumlah sumur ultra-dalam, mencapai kedalaman lebih dari 8.000 meter. Pencapaian ini berperan penting dalam memperkuat daya saing negara tersebut di sektor energi.


Meskipun demikian, metode terbaru dalam ekstraksi minyak dan gas masih menghadapi tantangan besar, termasuk suhu tinggi, tekanan ekstrem, serta kondisi geologi yang kompleks. Reservoir klastik, misalnya, merupakan sistem geologi yang rumit dengan karakteristik sedimen unik. 

Permeabilitas yang rendah dari batuan ini membuat eksplorasi dan produksi semakin sulit. Para ahli menekankan bahwa menemukan dan mengembangkan ladang minyak semacam ini memerlukan teknologi mutakhir dan strategi eksplorasi yang lebih inovatif.


Terlepas dari tantangan tersebut, eksplorasi minyak dan gas di kedalaman ekstrem diperkirakan akan terus berkembang. Industri energi harus menghadapi hambatan teknologi, lingkungan, dan regulasi, termasuk upaya untuk meminimalkan dampak ekologis. 

Perusahaan juga dituntut untuk mengembangkan metode ekstraksi yang lebih aman dan bertanggung jawab demi menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi dan keberlanjutan lingkungan.


Tiongkok telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan cadangan minyak berskala besar. Penemuan cadangan minyak sebesar 110 juta ton merupakan pencapaian yang luar biasa dan berpotensi memperkuat ketahanan energi negara tersebut. Dengan semakin berkembangnya teknologi eksplorasi, masa depan industri minyak dan gas tampak semakin menjanjikan.
Howdy! How can we help you today?
Type here...