Diam-Diam, Toyota Siapkan Gebrakan Besar di Pasar EV

.

bZ4X tersedia dalam varian XLE, Limited, dan Nightshade. (Toyota)


Di tengah dunia otomotif yang makin cepat melaju ke masa depan bertenaga listrik, Toyota justru terkesan lambat bergerak. Namun, langkah pelan pabrikan Jepang ini mungkin bukan sebuah kesalahan—melainkan strategi yang telah diperhitungkan matang.

Meski selama ini sangat mengandalkan mobil hybrid, Toyota akhirnya siap tancap gas di segmen kendaraan listrik. Menurut laporan terbaru, perusahaan ini menargetkan bisa memproduksi sekitar satu juta mobil listrik per tahun mulai 2027.

Saat ini, hanya ada dua model BEV (battery electric vehicle) Toyota yang beredar di pasar AS—yakni bZ4X dan Lexus RZ. Jelas bukan jumlah yang cukup untuk bersaing dengan nama-nama besar lainnya. Tapi situasinya bisa segera berubah.

Toyota Siapkan 15 Model EV Baru

Toyota dilaporkan sedang mengembangkan sekitar 15 model kendaraan listrik yang akan diluncurkan secara bertahap hingga 2027. Ini adalah bagian dari upaya mereka mengejar ketertinggalan, saat banyak produsen lain justru mulai melambat dalam ekspansi EV mereka.

Menariknya, Toyota tetap memegang pendekatan hati-hati. Bahkan saat CEO sebelumnya, Akio Toyoda, memaparkan peta jalan elektrifikasi perusahaan pada 2021, ia menolak memberi tenggat waktu pasti untuk transisi penuh ke kendaraan listrik.

Hingga kini, pendekatan tersebut belum banyak berubah. Toyota masih menegaskan bahwa elektrifikasi akan dilakukan jika benar-benar masuk akal dari segi bisnis maupun kebutuhan pasar.
Baca Juga

Pendekatan Multijalur: Hybrid, EV, dan Hidrogen

Strategi Toyota berfokus pada pendekatan multijalur. Artinya, perusahaan tidak hanya bertaruh pada EV berbasis baterai, tetapi juga terus mengembangkan mobil hybrid, plug-in hybrid, hingga kendaraan berbahan bakar hidrogen.

Toyota juga punya target ambisius: mengurangi emisi CO₂ dari kendaraan baru di Eropa hingga 100% pada 2035, dan mencapai netralitas karbon global pada 2050. Selain itu, mereka tengah menggandeng startup dan mitra bisnis untuk mengembangkan teknologi energi bersih—termasuk sistem kartrid hidrogen yang inovatif.

Investasi Besar untuk Baterai Solid-State

Dalam bidang teknologi baterai, Toyota memilih fokus pada baterai solid-state—teknologi yang digadang-gadang sebagai masa depan EV. Dengan investasi sebesar $13,6 miliar, Toyota menargetkan baterai ini bisa dikomersialkan pada 2027 atau 2028. Keunggulannya? Pengisian daya hanya butuh waktu 10 menit, dengan jarak tempuh hingga 1.200 km.

Di sisi produksi, Toyota juga menjajaki teknik gigacasting ala Tesla, yang memungkinkan komponen utama mobil dibuat hanya dalam waktu tiga menit. Teknologi ini akan digunakan mulai 2026, seiring peluncuran generasi baru EV mereka.

EV Toyota Akan Mulai Diproduksi di AS

Meski punya rencana besar, Toyota sempat menunda produksi kendaraan listrik di AS akibat perlambatan pasar. Produksi SUV listrik tiga baris di pabrik Kentucky yang awalnya direncanakan mulai 2025, kini diundur ke paruh pertama 2026.

Namun, beberapa model baru sudah disiapkan. bZ5X—SUV tiga baris yang lebih besar dari bZ4X—dijadwalkan meluncur akhir tahun ini, bersama versi mewahnya, Lexus TZ. Bahkan, desas-desus soal supercar listrik Lexus dan versi listrik dari truk pikap Tacoma pun mulai beredar.

Toyota menjual sekitar 140.000 kendaraan listrik secara global pada 2024, termasuk model sel bahan bakar hidrogen Mirai. Meski jumlah ini naik signifikan dari tahun sebelumnya, EV baru menyumbang 2% dari total penjualan Toyota.

Namun, arah pergeseran sudah jelas. Jika target tercapai, 35% dari seluruh produksi mobil Toyota pada akhir dekade ini akan berstatus full electric. Dengan lebih banyak pilihan model dan harga yang kompetitif, bukan tidak mungkin Toyota bisa mengejar bahkan menyalip pemain lama di pasar kendaraan listrik.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama