China, Jepang, dan Korsel Akan Bersama Tanggapi Tarif Trump
China, Jepang, dan Korsel sepakat perkuat kerja sama dagang dan rantai pasokan hadapi kebijakan tarif baru AS era Trump.
![]() |
(Foto: yonhap) |
Menteri Perindustrian Korea Selatan (Korsel) Ahn Duk-geun (tengah), Menteri Perdagangan China Wang Wentao (kanan), dan Menteri Perdagangan Jepang Yoji Muto berjabat tangan menjelang pertemuan menteri perdagangan trilateral di Seoul, Korsel pada Minggu (30/3/2025). (Foto: Yonhap)
Pemerintah China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) telah mencapai kesepakatan untuk bekerja sama dalam menanggapi kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Kesepakatan ini diumumkan setelah ketiga negara mengadakan dialog ekonomi pertama mereka dalam lima tahun pada Minggu (30/3/2025).
Ketiga negara yang merupakan kekuatan ekspor utama di Asia berupaya memfasilitasi perdagangan regional di tengah tantangan kebijakan perdagangan global. Jepang dan Korea Selatan sedang berupaya mengimpor bahan baku semikonduktor dari China, sementara China menunjukkan ketertarikannya untuk membeli chip semikonduktor dari kedua negara tersebut. Hal ini menjadi bagian dari upaya memperkuat rantai pasokan di kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri perdagangan dari ketiga negara menyepakati peningkatan kerja sama dalam rantai pasokan serta melanjutkan dialog mengenai kontrol ekspor.
Pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut menegaskan komitmen untuk bekerja sama secara erat dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Korea Selatan, Jepang, dan China. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan regional dan global secara lebih luas.
Pertemuan ini berlangsung menjelang pengumuman yang dijadwalkan oleh Trump pada Rabu (2/4/2025), di mana ia berencana mengumumkan kebijakan tarif yang lebih tinggi. Kebijakan ini disebut sebagai "hari pembebasan", yang menandai perubahan besar dalam pendekatan perdagangan AS dengan mitra-mitra dagangnya.
Dengan adanya kerja sama antara China, Jepang, dan Korea Selatan, diharapkan perdagangan di kawasan Asia dapat tetap stabil dan berdaya saing di tengah dinamika kebijakan perdagangan global yang terus berubah.
Gabung dalam percakapan