Google diduga membayar staf AI agar tidak pindah ke pesaing selama setahun

Google dilaporkan membayar sejumlah staf AI untuk tidak bekerja selama setahun demi mencegah mereka pindah ke pesaing seperti OpenAI dan Microsoft.

(Kredit Gambar: Arthur Widak/Getty Images)

Persaingan memperebutkan talenta terbaik di bidang kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Laporan terbaru dari Business Insider mengungkap bahwa Google, melalui divisi AI-nya, DeepMind, diduga membayar sejumlah staf untuk tidak bekerja sama sekali selama setahun penuh—semata-mata untuk mencegah mereka bergabung dengan perusahaan pesaing seperti OpenAI dan Microsoft.


Langkah ini dilakukan dengan menggunakan perjanjian nonkompetisi yang digambarkan sebagai "agresif." Dalam kasus ini, staf yang terkena kebijakan tidak diizinkan bekerja di perusahaan pesaing selama 12 bulan setelah meninggalkan DeepMind. 

Menariknya, selama masa larangan tersebut, beberapa di antaranya tetap menerima bayaran, meski mereka tidak aktif bekerja di proyek apa pun.

Baca Juga


Praktik ini memang legal di Inggris, tempat kantor pusat DeepMind berada. Berbeda dengan Amerika Serikat, di mana Federal Trade Commission (FTC) telah melarang sebagian besar bentuk perjanjian nonkompetisi sejak tahun lalu. 

Namun, karena regulasi tersebut tidak berlaku lintas negara, Google masih memiliki celah hukum untuk menerapkannya di luar AS.

Kondisi ini rupanya membuat sejumlah peneliti merasa frustrasi. Mereka kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam kemajuan pesat dunia AI, hanya karena terikat perjanjian yang melarang mereka pindah kerja. 

Bahkan, Wakil Presiden bidang AI di Microsoft mengaku di platform X bahwa beberapa staf DeepMind telah menghubunginya "dengan putus asa," berusaha mencari cara untuk keluar dari klausul tersebut.

Saat dimintai tanggapan, Google tidak merespons permintaan komentar dari TechCrunch. Namun kepada Business Insider, perusahaan menyatakan bahwa penggunaan perjanjian nonkompetisi dilakukan “secara selektif.”

Langkah ini memperlihatkan betapa berharganya sumber daya manusia di sektor AI. Di tengah revolusi teknologi yang terus berkembang, perusahaan-perusahaan besar tampaknya siap melakukan apa saja—termasuk membayar seseorang untuk tidak bekerja—demi mempertahankan keunggulan kompetitif mereka

Pilihan Editor