Harga Minyak Terkoreksi, Perang Dagang dan Diskon Saudi Jadi Pemicu

Harga minyak dunia turun tajam setelah Arab Saudi memangkas harga jual dan OPEC+ menaikkan produksi.

Kilang minyak. (Bloomberg-Sebastian Castaneda)

Harga minyak global mengalami penurunan tajam di awal pekan ini setelah Arab Saudi memangkas harga jual minyak mentahnya secara signifikan, menjadi pemangkasan terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global yang memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan melemahnya permintaan energi.

Minyak Brent, sebagai acuan global, turun hampir 4% ke level US$63,21 per barel—terendah dalam empat tahun terakhir. Penurunan ini menyusul penurunan sebesar 11% pada pekan sebelumnya. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di kisaran US$59,79 per barel. 

Saudi Aramco, perusahaan energi milik negara, mengumumkan pemangkasan harga jual Arab Light sebesar US$2,30 per barel untuk pasar utama di Asia, berlaku untuk pengiriman bulan Mei.

Keputusan tersebut datang hanya beberapa hari setelah OPEC+ mengejutkan pasar dengan pengumuman kenaikan produksi yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini semakin menekan harga di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan.

Grafik harga minyak. (Sumber: Bloomberg)


Dari sisi geopolitik, pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda merespons kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan potensi resesi. 

Sementara itu, Tiongkok sebagai importir minyak mentah terbesar dunia, menanggapi kebijakan tarif AS dengan memberlakukan tarif balasan terhadap produk Amerika, meningkatkan ketegangan perdagangan lebih lanjut.

Tekanan terhadap harga minyak juga sejalan dengan pelemahan di pasar komoditas lainnya seperti logam dan produk pertanian, serta pasar saham global. Gelombang kebijakan proteksionis ini menggerus selera risiko para pelaku pasar.

Presiden Trump sebelumnya telah mendesak OPEC+ untuk menurunkan harga minyak sebagai bagian dari upaya menekan laju inflasi dan memberi tekanan terhadap Rusia terkait konflik di Ukraina. 

Arab Saudi turut memangkas harga jual untuk kawasan AS dan Eropa, meskipun skala pemangkasannya lebih kecil dibandingkan pasar Asia.

Update Harga Minyak Terkini (Waktu Singapura, 06.35):

Brent untuk pengiriman Juni turun 2,9% menjadi US$63,67 per barel.

WTI untuk pengiriman Mei melemah 3,2% ke level US$60,03 per barel.


Pilihan Editor