![]() |
Profesor Chen Qing Quan. (Dok. Shanghai University) |
Indonesia semakin menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan industri kendaraan listrik. Hal ini turut mendapat perhatian dari Profesor Chen Qing Quan, tokoh yang dikenal sebagai "Bapak Mobil Listrik Asia" sekaligus akademisi dari Universitas Hong Kong.
Menurut Profesor Chen, Indonesia yang selama ini dikenal sebagai negara produsen kendaraan berbahan bakar fosil, kini mulai melakukan transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.
Ia menyebut langkah Indonesia sebagai langkah strategis yang berpotensi menjadikan negara ini sebagai pemain global dalam pasar mobil listrik, khususnya untuk kendaraan setir kanan.
"Indonesia perlu mencontoh perkembangan pesat industri mobil listrik di China. Dengan sumber daya yang ada dan niat untuk menjadi produsen, bukan hanya untuk pasar lokal tetapi juga ekspor, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin," ujar Profesor Chen dalam ajang Xpeng Global Experience Day di Hong Kong, Selasa (15/4).
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan khusus dalam pasar kendaraan setir kanan, yang saat ini belum banyak dijamah oleh produsen mobil listrik asal China yang mayoritas memproduksi kendaraan setir kiri.
"Pasar setir kanan sangat menjanjikan. Indonesia punya kesempatan emas untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik jenis ini," tambahnya.
Dalam waktu dekat, Profesor Chen dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut. Ia akan hadir dalam pameran kendaraan listrik yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) pada awal Mei mendatang di Jakarta.
"Kami akan membawa sejumlah produsen mobil listrik dan energi baru dari China untuk melihat potensi kolaborasi. Tahun ini juga istimewa karena menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan China, sehingga menjadi momen yang tepat untuk mempererat kerja sama," tutup Profesor Chen.