Ketegangan Dagang Memuncak, Trump Berlakukan Tarif 104% untuk China

.

Trump mengklaim AS menghasilkan pendapatan $2 miliar dari tarif setiap harinya. (New York Post)


Pemerintah Amerika Serikat mulai memberlakukan tarif baru pada Rabu dini hari terhadap sekitar 90 negara, termasuk tarif besar-besaran terhadap China. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan dagang Presiden Donald Trump yang ia sebut sebagai “Deklarasi Kemerdekaan Ekonomi.”

Bea masuk terhadap China kini mencapai total 104%, terdiri dari tarif pembalasan sebesar 50%, pungutan timbal balik 34%, serta bea masuk dasar 20%. Kenaikan ini terjadi setelah China memberlakukan tarif balasan sebesar 34% terhadap barang-barang asal AS pekan lalu.

“China membuat kesalahan besar dengan membalas,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, Selasa. “Presiden Trump tidak tinggal diam ketika Amerika dipukul—ia akan membalas lebih keras.”

Presiden Cina Xi Jinping mengenakan tarif sebesar 34% pada barang-barang AS sebagai tanggapan atas pengumuman tarif balasan Trump. (Gambar Getty Images)


Kebijakan ini tak hanya menyasar China. AS juga mengenakan tarif tambahan terhadap berbagai negara lain, termasuk 17% untuk Israel, 20% untuk Uni Eropa, 24% untuk Jepang, dan 25% untuk Korea Selatan. Semua angka ini dihitung berdasarkan defisit perdagangan AS dengan masing-masing negara, menurut Dewan Penasihat Ekonomi presiden.
Baca Juga

Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif ini bukanlah keputusan permanen. Dalam pernyataannya di Gedung Putih, ia membuka pintu bagi "kesepakatan dagang khusus" dengan negara-negara yang ingin menegosiasikan ulang hubungan perdagangannya dengan AS.

“Ini bukan penawaran umum. Kami ingin setiap kesepakatan disesuaikan secara spesifik,” ujarnya.

Di dalam negeri, kebijakan tarif ini mengundang respons pasar yang cukup keras. Indeks S&P 500 anjlok 10,5% hanya dalam dua hari setelah pengumuman awal tarif, penurunan terbesar sejak Maret 2020. Nasdaq Composite bahkan telah memasuki pasar melemah dengan penurunan lebih dari 20% dari puncaknya.

Dow Jones juga turun 320 poin pada hari Selasa, dan kini berada lebih dari 10% di bawah rekor penutupan Desember lalu.

Meskipun memicu gejolak pasar dan kekhawatiran akan inflasi serta resesi, Trump tetap optimistis. Ia mengklaim AS kini menghasilkan hampir $2 miliar per hari dari tarif dan menilai kebijakan ini akan memulihkan manufaktur dalam negeri yang selama ini terdampak oleh praktik dagang tidak adil.

Gedung Putih menyebut tanggal dimulainya tarif ini sebagai "Hari Pembebasan", dan para pejabat mengaku telah menerima banyak panggilan dari pemimpin negara lain yang ingin bernegosiasi.

Jika tidak tercapai kesepakatan, tarif-tarif ini akan tetap berlaku hingga Trump merasa ancaman dari defisit perdagangan dan perlakuan tidak adil terhadap AS telah berkurang atau diselesaikan, sesuai dengan perintah eksekutif terbaru.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama