Microsoft Tambah Kemampuan Canggih di Copilot untuk Rayakan Usia ke-50

Copilot kini lebih pintar dengan fitur baru seperti pemesanan otomatis, agen AI, ingatan pengguna, dan integrasi berbagai layanan web.

(Kredit foto: Aleksander Kalka/NurPhoto/Getty Images)

Memasuki usia ke-50, Microsoft memperkenalkan berbagai kemampuan baru untuk chatbot AI mereka, Copilot. Kini, Copilot bisa melakukan lebih banyak hal — termasuk mengambil tindakan langsung di berbagai situs web. Mulai dari memesan tiket, reservasi restoran, hingga melacak harga suatu barang, semuanya bisa dilakukan langsung lewat perintah pengguna.

Salah satu pembaruan besar yang diumumkan adalah kemampuan Copilot untuk “mengingat” preferensi pribadi pengguna — seperti makanan atau film favorit — mirip dengan fitur ingatan pada ChatGPT. Selain itu, Copilot kini juga bisa menganalisis video secara real-time dari kamera ponsel Anda dan menjawab pertanyaan berdasarkan apa yang dilihatnya.

Pembaruan ini hadir di tengah kabar bahwa Microsoft sedang mempertimbangkan untuk memperkuat Copilot dengan teknologi internalnya sendiri, menggantikan ketergantungan pada model AI dari OpenAI. Pasalnya, Copilot selama ini dianggap tertinggal dibandingkan ChatGPT dan Gemini milik Google, yang terus meluncurkan fitur-fitur baru dengan cepat.

Mulai Jumat, Copilot bisa menjalankan tugas-tugas web layaknya “agen AI” seperti Operator milik OpenAI. Microsoft telah menggandeng berbagai mitra besar untuk peluncuran awal, seperti Booking.com, Expedia, OpenTable, Tripadvisor, hingga 1-800-Flowers. 

Contohnya, Anda cukup mengetik, “Kirimkan karangan bunga untuk pasangan saya,” dan Copilot akan langsung menjalankan permintaan tersebut.

Tak hanya itu, Copilot juga bisa melacak transaksi daring. Anda bisa memintanya memantau diskon atau penurunan harga sebuah produk — dan saat waktunya tepat, Copilot akan memberi tahu Anda dan menyertakan tautan pembelian.

Meski terdengar menjanjikan, Microsoft belum memberikan banyak detail teknis soal bagaimana semua fitur ini bekerja. Mereka juga belum merilis data performa atau transparansi seperti yang dilakukan beberapa pesaingnya. 

Ada juga kemungkinan bahwa beberapa situs web akan memblokir Copilot, seperti yang terjadi pada Operator OpenAI, demi menjaga trafik dan pendapatan iklan.

Namun, fitur lain dari Copilot terasa lebih jelas dan aman digunakan. Misalnya, Copilot sekarang bisa menghasilkan podcast otomatis — mirip dengan fitur Audio Overviews dari Google NotebookLM. Dengan bantuan berbagai sumber, Copilot menyusun percakapan antara dua host AI yang bisa Anda interupsi kapan saja untuk bertanya.

Di perangkat Android dan iOS, Copilot kini dapat mengenali objek yang terlihat di kamera atau galeri ponsel, lalu menjelaskan atau menjawab pertanyaan tentangnya. 

Misalnya, “Apa bunga ini?” Sedangkan di Windows, aplikasi Copilot yang diperbarui akan mampu membaca tampilan layar desktop untuk mencari file, mengatur pengaturan, atau memberikan bantuan lainnya. Fitur ini akan pertama kali hadir untuk pengguna Windows Insider minggu depan.

Ada pula fitur baru bernama “Pages” yang memungkinkan pengguna menyusun catatan dan riset dalam satu kanvas interaktif. Hal ini mengingatkan pada ChatGPT Canvas dan Claude Artifacts dari Anthropic. 

Sebagai pelengkapnya, fitur Penelitian Mendalam akan membantu pengguna menemukan, menganalisis, dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber secara otomatis.

Terakhir, kemampuan “ingatan” Copilot kini ditingkatkan. Bot ini akan mengingat preferensi dan kebiasaan Anda, sehingga dapat memberikan solusi yang lebih personal, saran proaktif, dan pengingat yang relevan. 

Tapi tenang saja — jika Anda merasa tidak nyaman, Microsoft menyediakan pengaturan untuk menghapus sebagian atau seluruh ingatan tersebut melalui dasbor pengguna.

“Dengan Copilot, Anda tetap memegang kendali,” tulis Microsoft dalam blog resminya. “Kami memberikan pilihan untuk mengatur informasi apa saja yang diingat, atau menonaktifkan fitur ini sepenuhnya.”

Pilihan Editor