Nasib Serupa Tupperware: 6 Perusahaan Besar yang Juga Tutup Operasi

.

Tupperware. (Foto: Getty Images)

Tupperware resmi menghentikan operasinya di Indonesia setelah 33 tahun berkiprah. Keputusan ini diumumkan pada 13 April 2025 melalui kanal resmi mereka, menyebutkan bahwa bisnis telah dihentikan sejak akhir Januari. Produk Tupperware sempat menjadi ikon di dapur masyarakat Indonesia, dikenal karena keawetannya dan desain yang menarik.

Namun, penutupan ini ternyata bukan kasus tunggal. Beberapa perusahaan ternama lainnya, baik lokal maupun internasional, juga mengalami nasib serupa. Berikut enam di antaranya:

1. Revlon
Pada Juni 2022, Revlon mengajukan perlindungan kebangkrutan akibat beban utang dan gangguan distribusi. Merek kosmetik yang sempat merajai pasar global ini akhirnya kesulitan bertahan di tengah perubahan pasar dan pandemi.


2. Giant
Jaringan ritel dengan konsep hypermarket ini mulai mengalami penurunan sejak 2015, ditandai dengan penutupan puluhan gerai. Kondisi ekonomi dan menurunnya daya beli membuat Giant akhirnya tutup sepenuhnya pada 2023.


3. Kodak
Perusahaan fotografi legendaris ini dinyatakan bangkrut sejak 2012. Ketidakmampuan beradaptasi di era digital membuat nama besar Kodak tenggelam, meski dulunya sangat dominan di industri kamera dan film.


4. PT Nyonya Meneer
Perusahaan jamu tradisional ini mengalami masalah keuangan bertahun-tahun hingga akhirnya dinyatakan bangkrut. Merek legendaris ini sempat menjadi ikon jamu Jawa, namun tak mampu bertahan menghadapi utang dan konflik internal.


5. JD.ID
E-commerce hasil kerja sama antara perusahaan China dan Singapura ini menutup operasinya pada 31 Maret 2023 setelah delapan tahun beroperasi di Indonesia. Langkah ini dilakukan setelah serangkaian efisiensi dan penutupan layanan.


6. Sritex
Pabrik tekstil raksasa ini resmi tutup pada Maret 2025 setelah dinyatakan gagal membayar utang. Meski pernah berjaya dan mencatatkan laba besar, krisis pasca pandemi mengubah nasib Sritex secara drastis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama