Rupiah Jadi Valuta yang Makin Tak Berharga di Dunia
![]() |
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Foto: Antara/Muhammad Adimaja) |
Kinerja rupiah selama kuartal pertama tahun 2025 menjadi yang terburuk di Asia di tengah tren penguatan mayoritas valuta di kawasan terhadap dolar AS. Bahkan bukan cuma terhadap dolar AS, nilai rupiah juga terpuruk di hadapan mata uang negara lain dengan pelemahan yang cukup dalam, menjadikan rupiah sebagai salah satu mata uang yang kian tak berharga di dunia internasional karena nilainya makin murah.
Rupiah mengawali tahun ini dengan posisi sudah di kisaran Rp16.000-an, tepatnya di Rp16.195/US$ pada hari pertama perdagangan tahun 2025. Turbulensi pasar global terutama terpicu oleh perkembangan seputar kebijakan tarif AS di bawah Presiden Donald Trump, juga prospek bunga acuan Federal Reserve, dominan mempengaruhi pergerakan rupiah pada kuartal 1-2025.
Namun, rupiah nyatanya tidak hanya terbebani oleh sentimen perang dagang Trump. Faktor domestik juga makin menambah beban pergerakan mata uang Indonesia hingga mencatat performa lebih buruk dibandingkan mata uang negara Asia lain.
![]() |
Penutupan pasar keuangan RI pada 27 Maret 2025: IHSG, rupiah dan harga obligasi semua kompak menguat (Riset Bloomberg Technoz) |
di pasar spot, rupiah bergerak rata-rata di kisaran Rp16.348/US$ sepanjang kuartal 1-2025. Level rata-rata pergerakan rupiah itu jauh lebih lemah dibanding kuartal sebelumnya di Rp15.779/US$. Level pergerakan rupiah selama kuartal pertama tahun ini menjadi yang terlemah kuartalan sepanjang masa.
Pada kuartal 1-2025, rupiah menembus level terlemah dalam 25 tahun terakhir, atau sejak era krisis moneter tahun 1997-1998, yaitu di kisaran Rp16.642/US$ dalam intraday trading pada 25 Maret dan akhirnya ditutup di level Rp16.595/US$ pada hari itu. Alhasil, menghitung posisi akhir 2024 dengan perdagangan terakhir kuartal pertama, rupiah mencatat pelemahan sebesar 2,77% terhadap dolar AS, terburuk di Asia sejauh ini.
Pada saat yang sama, mayoritas mata uang Asia masih menguat seperti dolar Singapura menguat 1,81%, yuan offshore naik nilainya 0,93%, peso Filipina juga menguat 0,8% pada periode tersebut. Ringgit juga masih menguat 0,76%, yuan Tiongkok 0,51%, baht 0,36% juga won Korsel 0,17%.
Mata uang yen Jepang bahkan melesat dengan penguatan mencapai 5% selama kuartal pertama tahun ini. Tren penguatan mata uang Asia pada tiga bulan pertama tersebut sejalan dengan tren penurunan indeks dolar AS pada periode yang sama. Indeks dolar AS atau DXY yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, membukukan pelemahan hingga 4% pada kuartal 1-2025.
![]() |
Penutupan pasar keuangan RI pada 27 Maret 2025: IHSG, rupiah dan harga obligasi semua kompak menguat (Riset Bloomberg Technoz) |
Anomali pergerakan rupiah yang masih melemah di tengah tren penguatan mata uang negara lain terhadap dolar AS terbebani oleh sentimen domestik yang berpusat pada beberapa isu utama. Yaitu, prospek fiskal RI di tengah defisit langka yang terjadi di awal tahun ketika penerimaan negara melemah dan agenda populis Presiden Prabowo Subianto.
Lalu, isu seputar pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara, disusul oleh kekhawatiran akan kelesuan aktivitas ekonomi di tengah penurunan daya beli masyarakat dan gelombang PHK yang membesar.
Kabar pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani yang merebak juga memicu dana asing keluar hingga menggerus nilai rupiah. Ditambah lagi penurunan peringkat investasi saham RI dari berbagai bank investasi besar dunia.
Sampai dengan tensi politik yang memanas seiring penolakan publik yang menguat terhadap pengesahan UU TNI yang dinilai mematikan warisan Gerakan Reformasi 1998.
Bukan hanya terhadap dolar AS saja rupiah kinerjanya buruk. Bila mencermati nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang negara lain, terlihat bahwa mata uang Indonesia ini benar-benar berada di era terburuknya.
Kurs Valuta | Nilai tukar rupiah | Kinerja kuartal 1-2025 |
---|---|---|
USD/IDR (dolar AS) | Rp16.560 | -2,77% |
EUR/IDR (euro) | Rp17.849 | -6,2% |
JPY/IDR (yen) | Rp110,1 | -6,5% |
SGD/IDR (dolar Singapura) | Rp12.349 | -4,2% |
MYR/IDR (ringgit) | Rp3.735 | -3,54% |
THB/IDR (baht) | Rp487,79 | -3,85% |
AUD/IDR (dolar Australia) | Rp10.428 | -4% |
HKD/IDR (dolar Hong Kong) | Rp2.129 | -2,5% |
CHF/IDR (Swiss franc) | Rp18.784 | -5,05% |
CNY/IDR (yuan) | Rp2.279 | -3,35% |
Terhadap euro, misalnya, rupiah bahkan mencatat pelemahan hingga 6,2% selama kuartal 1-2025. Satu euro kini dihargai sebesar Rp17.849. Kurs rupiah terhadap euro penting dicermati karena posisi utang luar negeri RI terbesar kedua adalah dalam denominasi euro yaitu mencapai US$ 30,66 miliar per Januari 2025.
Sementara itu, kurs rupiah terhadap yen Jepang, juga merosot pada awal tahun ini dengan pelemahan mencapai 6,5%. Satu yen kini setara dengan Rp110,1. Posisi utang luar negeri Indonesia dalam denominasi yen mencapai US$ 20,06 miliar sampai data terakhir yang dirilis.
Terhadap mata uang negeri jiran, rupiah juga makin berkurang harganya. Kurs rupiah terhadap dolar Singapura, misalnya, sudah merosot 4,2% selama kuartal pertama ini. Begitu juga terhadap ringgit Malaysia, nilai rupiah merosot hingga 3,54%. Sementara nilai rupiah terhadap baht Thailand juga melemah 3,85%.
Pelemahan rupiah yang masif terhadap hampir semua mata uang mitra dagang tentu bukan hal yang bisa diabaikan. Nilai tukar yang terus melemah akan berdampak pada perekonomian secara luas.
Terhadap korporasi, misalnya, mengutip kajian yang pernah dilansir oleh JPMorgan, setiap pelemahan rupiah sebesar 1% terhadap dolar AS, dampak pada penurunan pertumbuhan laba per saham atau EPS (earning per share) sebesar 0,5%.
Perekonomian RI memiliki ketergantungan besar pada impor bahan baku dan barang perantara. Rumah tangga juga banyak mengandalkan barang impor, mulai beras, daging, sampai bahan baku makanan rakyat seperti tempe dan tahu, yakni kedelai.
Rupiah yang terus melemah akan membuat harga barang impor jadi mahal sehingga memicu imported inflation. Bila berlanjut, inflasi barang konsumsi yang terkerek pelemahan rupiah bisa makin menekan daya beli masyarakat yang telah melemah saat ini. Sementara dampak pelemahan bagi keuangan negara juga bisa berbahaya.
Setiap pelemahan rupiah sebesar Rp100 per dolar AS, defisit APBN 2025 akan bertambah Rp3,4 triliun. Dalam asumsi makro APBN, kurs dolar AS ditetapkan sebesar Rp16.100/US$. Rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini melemah di Rp16.348/US$, sehingga pelemahan mencapai Rp248/US$. Alhasil, defisit APBN 2025 diperkirakan turut membengkak hampir Rp10 triliun.
![]() |
Logo Bank Indonesia. |
Namun, Bank Indonesia yang mendapatkan mandat menjaga stabilitas nilai tukar menilai meski sempat melemah ke level terburuk sejak 1998, kejatuhan rupiah tidak mencerminkan fundamental ekonomi serapuh di masa krisis tersebut.
"Kondisi saat ini masih jauh dari krisis 1998. Situasi saat ini sudah jauh berbeda dan kita sudah tidak rentan seperti dulu," kata Solikhin M. Juhro, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia dilansir dari Bloomberg News.
Ketika ditanya apakah situasi saat ini bisa memburuk seperti kondisi tahun 1998, Solikhin mengatakan, ekonomi RI masih stabil tumbuh 5%, inflasi rendah ditambah rasio utang publik dan swasta terkendali.
Gabung dalam percakapan