OpenAI Tuntut Elon Musk, Tuduh Ingin Kuasai Inovasi AI

.

(Foto: BusinessToday)


OpenAI melayangkan gugatan balasan terhadap Elon Musk, menuduh sang pendiri Tesla itu mencoba menghambat perkembangan kecerdasan buatan (AI) demi ambisi pribadinya. Dalam unggahan di akun X resmi @OpenAINewsroom, OpenAI menyebut Musk menggunakan "taktik dengan itikad buruk" untuk memperlambat kemajuan mereka.


“Serangan terus-menerus dari Elon adalah bagian dari strategi yang bertujuan mengendalikan arah pengembangan AI untuk keuntungan pribadinya. 
Hari ini, kami mengambil langkah hukum untuk menghentikannya,” tulis OpenAI dalam pernyataannya.

Dalam dokumen gugatannya, pihak OpenAI menegaskan bahwa tindakan Musk berpotensi merusak masa depan organisasi tersebut. Mereka juga meminta agar Musk dihentikan dari melakukan aksi-aksi yang dinilai tidak adil dan melanggar hukum di kemudian hari, serta dimintai pertanggungjawaban atas kerugian yang telah ditimbulkan.
Baca Juga

Elon Musk, yang sempat menjadi salah satu pendiri OpenAI, sebelumnya mengajukan gugatan terhadap perusahaan tersebut. Ia mengklaim bahwa OpenAI telah menyimpang dari tujuan awalnya, yaitu mengembangkan artificial general intelligence (AGI) demi kemanusiaan, bukan demi keuntungan finansial semata.

Namun, pada Juni 2024, Musk mencabut gugatan tersebut dan kembali mengajukan gugatan baru pada Agustus 2024. OpenAI kemudian merespons lewat sebuah publikasi pada Desember, yang berjudul “Elon Musk Menginginkan OpenAI yang Menghasilkan Keuntungan”.

Drama ini semakin memanas ketika pada awal 2025, Musk dikabarkan mengajukan tawaran senilai USD 97,4 miliar untuk membeli OpenAI. Ia mengungkapkan bahwa sudah waktunya OpenAI kembali ke prinsip awal—bersifat open source dan berfokus pada kebaikan bersama. 

Namun, tawaran tersebut langsung ditolak oleh dewan direksi OpenAI, yang menyebutnya sebagai “langkah yang tak tahu malu”.

Sidang atas gugatan ini dijadwalkan akan dimulai pada musim semi 2026.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama