![]() |
Ilustrasi Impor/Foto: Andy Li/Unsplash |
Pemerintah merencanakan impor sejumlah komoditas pangan penting sepanjang tahun 2025. Komoditas yang dimaksud meliputi daging sapi, daging kerbau, bawang putih, beras untuk keperluan industri, serta gula konsumsi.
Direktur Ketersediaan Pangan dari Badan Pangan Nasional, Indra Wijayanto, menyampaikan bahwa pada tahun ini, impor beras hanya ditujukan untuk sektor industri. Ia menegaskan bahwa tidak ada rencana impor untuk beras konsumsi masyarakat.
"Impor beras hanya diperuntukkan bagi kebutuhan industri. Tidak ada alokasi untuk konsumsi," ujar Indra pada Selasa, 15 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa alokasi impor beras industri mencapai sekitar 400 ribu ton. Beras tersebut umumnya berupa beras pecah, yang digunakan dalam pembuatan tepung beras dan produk olahan berbasis beras.
Sementara itu, untuk memperkuat cadangan pangan nasional, pemerintah juga merencanakan impor gula konsumsi sebesar 200 ribu ton. Impor ini akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk gula kristal mentah (GKM).
"Gula kristal mentah sebanyak 200 ribu ton akan diimpor oleh BUMN sesuai penugasan," jelasnya.
Indra juga menambahkan bahwa seluruh alokasi impor ini telah ditetapkan melalui Neraca Komoditas (NK), yang membagi jatah impor antara cadangan pemerintah dan kebutuhan pelaku usaha.
Rincian Alokasi Impor Pangan Tahun 2025:
Daging sapi konsumsi: 180.000 ton
Penugasan BUMN untuk daging sapi: 100.000 ton
Penugasan BUMN untuk daging kerbau: 200.000 ton
Bawang putih: 550.000 ton
Gula konsumsi (untuk cadangan pemerintah): 200.000 ton