![]() |
Anak Elon Musk, Vivian Jenna Wilson, menyebut mimpi ayahnya membangun kolonisasi di Mars hanya 'skema pemasaran'. (Teen Vogue) |
Vivian Jenna Wilson, putri dari pendiri SpaceX Elon Musk, melontarkan kritik pedas terhadap mimpi besar ayahnya untuk membangun koloni manusia di Planet Mars. Dalam sebuah wawancara dengan Piker yang dikutip oleh The Daily Beast, Wilson menyebut ambisi tersebut tak lebih dari sekadar “strategi pemasaran”.
Wilson, yang diketahui memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Musk, menyebut ayahnya sebagai sosok narsistik dan tidak percaya diri. Ia bahkan menyinggung bahwa beberapa orang “pantas merasakan sindrom penipu” atas klaim-klaim besar yang mereka buat.
Salah satu pernyataan yang paling mencolok dalam wawancara tersebut adalah tentang rencana kolonisasi Mars yang selama ini digembar-gemborkan oleh Musk. Menurut Wilson, proyek tersebut tidak realistis dan hanya digunakan untuk membangun citra.
“Itu tidak akan pernah terjadi, teman-teman… Itu hanya skema pemasaran yang berhasil membuat banyak orang percaya, padahal bisa dibantah dengan pencarian Google,” ujarnya.
Elon Musk sendiri telah lama menyuarakan mimpinya untuk menjadikan Mars sebagai tempat tinggal baru bagi manusia.
Sejak awal pendirian SpaceX, misi jangka panjang perusahaan tersebut adalah mengirim manusia ke Mars sebagai langkah untuk menjaga keberlangsungan spesies manusia.
Bahkan, pada awal tahun ini Musk menyatakan bahwa Starship generasi terbaru milik SpaceX dijadwalkan meluncur ke Mars pada akhir 2026, membawa robot humanoid bernama Optimus.
Jika misi tersebut sukses, ia memperkirakan manusia bisa mendarat di Mars paling cepat tahun 2029, atau kemungkinan lebih realistis di 2031.
Meski demikian, impian Musk ini mendapat banyak kritik. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pernah menyatakan bahwa upaya manusia seharusnya difokuskan untuk menjaga kelestarian Bumi sebelum menjajaki planet lain.
Astrofisikawan Inggris, Lord Martin Rees, bahkan menyebut rencana kolonisasi Mars sebagai “khayalan berbahaya”. Dalam diskusinya dengan Neil deGrasse Tyson, Rees menilai bahwa lingkungan Mars yang ekstrem membuatnya sangat tidak layak dihuni.