Tarif Baru China Bikin Importir Jual Kembali LNG AS ke Pasar Lain

.

Pemandangan drone menunjukkan kapal tunda membantu kapal tanker gas alam cair (LNG) berlabuh di pelabuhan di Yantai, provinsi Shandong, Tiongkok, 14 Februari 2025. (cnsphoto via REUTERS)


Perusahaan-perusahaan China yang mengimpor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat mulai menjual kembali kargo mereka ke pasar lain akibat tarif balasan yang diterapkan oleh Beijing, yang membuat biaya impor melonjak. Tren ini diperkirakan akan meningkat seiring dimulainya kontrak pasokan jangka panjang baru serta berkurangnya permintaan domestik, menurut sejumlah analis dan pelaku pasar.

Pemerintah China telah menetapkan tarif tambahan sebesar 15% terhadap LNG dari AS sejak awal Februari. Langkah ini diperkuat lagi pada awal April, saat Beijing mengumumkan akan mengenakan tarif terhadap seluruh barang asal AS mulai 10 April, sebagai respons terhadap kebijakan tarif serupa dari Washington.

Berdasarkan data dari Kpler dan LSEG, China—yang merupakan konsumen LNG terbesar dunia—tidak melakukan impor LNG dari AS sepanjang bulan Maret. Tahun lalu, AS hanya menyumbang sekitar 5% dari total impor LNG China, menurut catatan bea cukai.

"Para importir LNG di China kini lebih cenderung menjual kembali seluruh kargo LNG asal AS, bukan hanya sebagian, karena perbedaan tarif yang signifikan membuat penjualan domestik tidak lagi menguntungkan," ujar Alex Siow, analis dari ICIS.

Laura Page, kepala analisis LNG di Kpler, menyebutkan bahwa dalam beberapa bulan pertama 2025, volume LNG asal AS yang dijual kembali oleh pembeli China ke Eropa sudah mencapai sekitar 70% dari total sepanjang 2024.

Volume ini diperkirakan akan terus bertambah, seiring dimulainya operasi penuh proyek LNG Calcasieu Pass milik Venture Global dari AS, yang dinilai lebih menguntungkan untuk pasar Eropa pada musim panas ini dibanding Asia.

Dua sumber industri menyebutkan bahwa perusahaan energi milik negara China, Sinopec, telah menandatangani kontrak untuk membeli satu juta ton LNG per tahun dari Venture Global yang mulai berlaku bulan ini. Kargo perdana untuk bulan April dilaporkan sudah dijual kembali ke pasar lain.

Sementara itu, CNOOC—perusahaan negara lainnya—dijadwalkan memulai kontrak lima tahunnya bulan ini untuk pasokan tahunan sebesar 500.000 ton dari sumber yang sama. Baik Sinopec, CNOOC, maupun Venture Global belum memberikan tanggapan resmi atas hal ini.

Importir lainnya seperti Sinochem Group, Foran Energy Group, dan PetroChina juga dilaporkan telah mengalihkan pengiriman LNG mereka yang bersumber dari AS. 

Menurut beberapa pedagang, sebagian besar kargo kini dialihkan ke Eropa dan pasar Asia lainnya karena tarif baru membuat penjualan di dalam negeri menjadi tidak ekonomis.

"Sejak tarif 15% diberlakukan, impor dari AS praktis dihentikan," kata seorang pedagang dari perusahaan energi negara. Ia menambahkan, pemberlakuan tarif tambahan akan semakin menghambat impor LNG asal AS ke China.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama