![]() |
Elon Musk dan Trump (Foto: REUTERS/Brian Snyder) |
Amerika Serikat (AS) berencana untuk memiliki kapal induk baru untuk Angkatan Laut yang akan dinamai sesuai dengan miliarder dan donatur utama kampanye Presiden AS Donald Trump, Elon Musk.
Kapal tersebut awalnya direncanakan untuk diberi nama USS Enterprise, namun rencananya nama itu akan diganti menjadi Elon Musk berdasarkan perintah eksekutif yang diperkirakan akan dikeluarkan pada Selasa waktu setempat.
Kapal induk ini merupakan bagian dari kelas Gerald R Ford yang dijadwalkan diluncurkan pada November dan akan mulai beroperasi pada tahun 2029. Kapal tersebut dirancang untuk menggantikan USS Dwight D Eisenhower, yang sebelumnya dinamai untuk menghormati seorang jenderal dan presiden AS yang terkenal.
Kapal induk ini akan menjadi yang pertama dinamai menurut penasihat Gedung Putih yang masih menjabat, yang tentunya mengubah tradisi yang ada. Musk, yang juga tengah mempelopori berbagai upaya untuk efisiensi pemerintah, mendapat kritik dari sejumlah kalangan karena kebijakannya.
Keputusan untuk mengubah nama kapal ini muncul setelah rencana yang diumumkan pada Februari, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi kapal angkatan laut AS dalam rangka memperkuat armada mereka, mengingat kekhawatiran terhadap peningkatan kekuatan laut China.
Kapal induk tersebut akan dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Sistem Peluncuran Pesawat Elektromagnetik, yang sesuai dengan visi Musk untuk inovasi berbasis tenaga listrik.
Namun, teknologi ini diperkirakan akan mendapatkan kritik dari Trump, yang pernah mengkritik teknologi digital dan mengusulkan penggunaan ketapel uap pada tahun 2017.
Walaupun kapal ini ditujukan untuk meningkatkan kekuatan angkatan laut AS, Musk memiliki kepentingan bisnis yang besar di China, tempat di mana Tesla dan media sosial X (sebelumnya Twitter) beroperasi secara signifikan.