![]() |
Pusat data xAI di Memphis. (Steve Jones/SELC) |
Elon Musk, CEO Tesla dan orang terkaya di dunia, kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan karena mobil listrik atau ambisinya ke luar angkasa, melainkan karena proyek kecerdasan buatan miliknya, xAI, yang diduga melanggar aturan lingkungan di Memphis, Tennessee.
Menurut gambar udara yang diperoleh oleh Southern Environmental Law Center (SELC), sebuah organisasi nirlaba berbasis di Virginia, pusat data xAI telah memasang 35 turbin gas metana—jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang diizinkan secara resmi, yakni hanya 15 unit.
Pusat data ini menopang Grok, chatbot AI milik X (sebelumnya Twitter), dan didukung oleh superkomputer Colossus. Awalnya, Colossus dirancang untuk mengandalkan sekitar 100.000 GPU H100 dengan daya sekitar 150 megawatt.
Namun, karena pasokan daya lokal hanya mampu menyuplai sekitar 8 megawatt pada Juli tahun lalu, xAI memutuskan untuk menambah lebih banyak turbin gas sebagai solusi cepat.
Kekhawatiran Masyarakat dan Aktivis Lingkungan
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk warga setempat dan kelompok lingkungan. Mereka menganggap bahwa penambahan turbin tanpa izin ini dapat menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan masyarakat.
KeShaun Pearson, Direktur Memphis Community Against Pollution, menyampaikan keprihatinannya kepada Dewan Komisaris Shelby County. Ia mengatakan bahwa 35 turbin gas yang beroperasi tanpa izin tersebut berpotensi mencemari udara dengan formaldehida dan nitrogen oksida—zat berbahaya yang dapat berdampak jangka panjang.
“Mereka seolah mencekik komunitas kami, terutama masyarakat Kulit Hitam di Memphis Selatan. Ini adalah tindakan sembrono dan tidak bertanggung jawab,” kata Pearson, seperti dikutip oleh The Guardian.
Celah Hukum dan Kapasitas Listrik Setara Satu Kota
Ternyata, xAI memanfaatkan celah hukum yang memungkinkan turbin beroperasi tanpa izin selama belum digunakan lebih dari 364 hari. Meski pada Januari lalu perusahaan ini mengajukan izin untuk 15 turbin, sisanya masih beroperasi tanpa persetujuan resmi.
Menurut data dari SELC, total kapasitas 35 turbin ini mencapai 422 megawatt—cukup untuk menerangi sebuah kota. Amanda Garcia, pengacara senior SELC, menilai bahwa xAI pada dasarnya telah membangun pembangkit listrik skala besar tanpa pengawasan di tengah kawasan pemukiman.
“Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini soal kualitas udara yang dihirup warga setiap hari. Kami mendesak otoritas kesehatan untuk bertindak dan meminta pertanggungjawaban xAI,” ujar Garcia.
Dalam surat resminya, SELC juga menyerukan penutupan operasional turbin-turbin tersebut, serta mendesak pemerintah untuk mengenakan denda sebesar $25.000 per hari terhadap setiap generator yang beroperasi tanpa izin.