Xpeng, Raksasa Teknologi Otomotif Asal Tiongkok Siap Masuk Pasar Indonesia

.

Xpeng. (Dok.Xpeng)

Pasar otomotif Indonesia segera kedatangan pemain baru dari Tiongkok, yakni Xpeng. Namun, Xpeng bukan sekadar produsen mobil biasa—perusahaan ini merupakan pelopor dalam teknologi kendaraan listrik pintar (Smart EV) dan solusi mobilitas masa depan.

Xpeng dikenal sebagai perusahaan teknologi tinggi yang berfokus pada pengembangan, produksi, dan pemasaran kendaraan listrik cerdas. Misi utamanya adalah merevolusi pengalaman berkendara melalui inovasi teknologi, termasuk sistem bantuan pengemudi canggih, sistem operasi pintar di dalam mobil, hingga pengembangan arsitektur elektronik kendaraan.

Dalam acara Xpeng Global Brand Night yang digelar di Hong Kong pada 15 April 2025, Chairman & CEO Xpeng, He Xiaopeng, menegaskan bahwa Xpeng sejak awal telah dirancang sebagai perusahaan berbasis teknologi. "Kami tidak sekadar merakit komponen yang sudah ada. Tujuan kami adalah menciptakan teknologi yang membentuk masa depan mobilitas," ujarnya.

Perjalanan Xpeng: Dari Garasi ke Panggung Global

Didirikan pada tahun 2014, Xpeng berawal dari sebuah garasi kecil. Saat itu, hanya sedikit yang percaya bahwa pengusaha berlatar belakang internet bisa sukses di industri otomotif. 

Namun satu dekade kemudian, Xpeng menjadi pemain utama dalam transformasi kendaraan energi baru (NEV) di Tiongkok, dengan penetrasi pasar NEV yang kini melampaui 50% dan adopsi luas fitur pengemudian otonom level 2.

Keberhasilan Xpeng juga menarik perhatian global. Pada 2023, mereka menjalin kemitraan teknologi strategis dengan Volkswagen, menjadi perusahaan otomotif Tiongkok pertama yang melisensikan teknologi platform mereka secara internasional. 

Memasuki tahun 2024, Xpeng hadir di lebih dari 30 negara dan memimpin segmen EV premium di Eropa. Di kuartal pertama 2025, Xpeng mencetak rekor penjualan baru dan menjadi startup EV terlaris di Tiongkok.

Xpeng X9. (Dok Xpeng)

Turing AI Chip: Otak Pintar Kendaraan  Xpeng

Salah satu keunggulan teknologi Xpeng adalah chip AI bernama Turing. Dikembangkan secara in-house, chip ini memiliki 40 inti prosesor dan mampu menangani model AI dengan 30 miliar parameter secara lokal. Hal ini memberikan efisiensi komputasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan chip generik yang ada saat ini.

Chip ini akan mulai diproduksi massal di Tiongkok pada kuartal kedua 2025 dan menjadi standar untuk seluruh lini kendaraan Xpeng, termasuk mobil terbang dan robotika. 

“Dengan Turing, kami bisa menggunakan sumber daya secara optimal dan menjalankan AI kendaraan masa depan dengan efisiensi tinggi,” kata He.

Masa Depan Mobilitas: Mobil Terbang dan Robot Humanoid

Tak berhenti di kendaraan darat, Xpeng juga memasuki ranah mobilitas udara dan robotika. Mereka mengembangkan mobil terbang XPENG AEROHT Land Aircraft Carrier—mobil terbang modular pertama di dunia yang akan diproduksi massal mulai 2026. Saat ini, sudah ada lebih dari 4.000 pre-order untuk kendaraan futuristik ini.

Mobil terbang Xpeng. (Dok.Xpeng)

Selain itu, Xpeng juga memperkenalkan robot humanoid bernama IRON. Robot ini memiliki tinggi 178 cm, berat 70 kg, dan dilengkapi 60 sendi serta sistem penglihatan AI 720°. IRON dirancang untuk digunakan di pabrik pintar dan lingkungan ritel, dan diharapkan mulai diproduksi massal pada tahun 2026.

Robot Humanoid Xpeng. (Dok.Xpeng)

Dengan berbagai inovasi yang terus dikembangkan, Xpeng siap mengubah wajah industri otomotif global, termasuk di Indonesia. Perpaduan antara teknologi tinggi, visi futuristik, dan pendekatan berbasis AI menjadikan Xpeng sebagai salah satu pionir dalam era baru mobilitas cerdas.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama